Kerajaan
Samudera Pasai
a.
Letak geografis
Letak geografis
terletak di Pantai Timur Pulau Sumatera bagian utara berdekatan dengan jalur
pelayaran internasional (Selat Malaka).
b.
Kehidupan politik
Pendiri Kerajaan
Samudera Pasai adalah Nazimuddin al-Kamil (berasal dari Mesir) yang membawa
Kerajaan Samudera Pasai menjadi berkembang cukup pesat. Raja pertama Samudera
Pasai adalah Marah Silu (Malik as-Saleh). Ia meninggal lalu digantikan oleh
putranya yang bernama Mailk ath-Thahir.
Letak Kerajaan
Samudera Pasai yang strategis, mendukung kreativitas mayarakat untuk terjun
langsung ke dunia maritim. Samudera pasai juga mempersiapkan bandar - bandar
yang digunakan untuk:
1.
Menambah perbekalan untuk pelayaran selanjutnya
2.
Mengurus masalah – masalah perkapalan
3.
Mengumpulkan barang – barang dagangan yang akan dikirim ke luar negeri
4.
Menyimpan barang – barang dagangan sebelum diantar ke beberapa daerah di
Indonesia
d.
Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial
masyarakat Kerajaan Samudera Pasai diatur menurut aturan – aturan dan hukum –
hukum Islam. Dalam pelaksanaannya banyak terdapat persamaan dengan kehidupan
sosial masyarakat di negeri Mesir maupun di Arab. Karena persamaan inilah
sehingga daerah Aceh mendapat julukan Daerah Serambi Mekkah.
e.
Kehidupan Budaya
Kerajaan Samudera
Pasai berkembang sebagai penghasil karya tulis yang baik. Beberapa orang
berhasil memanfaatkan huruf Arab yang dibawa oleh agama Islam untuk menulis
karya mereka dalam bahasa Melayu, yang kemudian disebut dengan bahasa Jawi dan
hurufnya disebut Arab Jawi. Selain itu juga berkembang ilmu tasawuf yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu.
f.
Faktor kemajuan
Perkembangan
ekonomi masyarakat Kerajaan Samudera Pasai bertambah pesat, sehingga selalu
menjadi perhatian sekaligus incaran dari kerajaan – kerajaan di sekitarnya.
Setelah Samudera Pasai dikuasai oleh Kerajaan Malaka maka pusat perdagangan
dipindahkan ke Bandar Malaka.
g.
Faktor kemunduran
Beberapa faktor
penyebab kemunduran kerajaan Samudera Pasai :
1.
Kerajaan Majapahit berambisi menyatukan Nusantara,
2.
Berdirinya Bandar Malaka yang letaknya lebih strategis,
3.
Setelah Sultan Malik at-Thahir meninggal, tidak ada yang menggantikan sehingga
penyebaran agama Islam diambil kerajaan Aceh.
Kerajaan
Aceh
a.
Letak Geografis
Letak geografis
terletak di Pulau Sumatera bagian utara dekat jalur pelayaran dan perdagangan
internasional saat itu.
b.
Kehidupan politik
Corak pemerintahan
Aceh adalah pemerintahan sipil dan pemerintahan atas dasar agama. Pendiri
kerajaan Aceh adalah Mudzaffar Syah. Raja yang pernah memerintah kerajaan Aceh
adalah Sultan Ali Mughayat Syah, Sultan Salahudin, Sultan Alauddin Riayat,
Sultan Iskandar Muda, Sultan Iskandar Thani.
c.
Kehidupan ekonomi
Dalam masa
kejayaannya, perekonomian Aceh berkembang pesat. Daerahnya yang subur banyak
menghasilkan lada. Kekuasaan Aceh atas daerah-daerah pantai Timur dan Barat
Sumatera menambah jumlah ekspor ladanya. Penguasaan Aceh atas beberapa daerah
di Semenanjung Malaka menyebabkan bertambahnya bahan ekspor penting seperti
timah dan lada yang dihasilkan di daerah itu.
d.
Kehidupan sosial
Lapisan sosial
masyarakat Aceh berbasis pada jabatan struktural, kualitas keagamaan dan
kepemilikan harta benda. Mereka yang menduduki jabatan struktural di kerajaan
menduduki lapisan sosial tersendiri, lapisan teratasnya adalah sultan,
dibawahnya ada para penguasa daerah. Sedangkan lapisan berbasis keagamaan
merupakan lapisan yang merujuk pada status dan peran yang dimainkan oleh
seseorang dalam kehidupan keagamaan. Dalam lapisan ini, juga terdapat kelompok
yang mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad. Mereka ini menempati posisi
istimewa dalam kehidupan sehari-hari, yang laki-laki bergelar Sayyed, dan yang
perempuan bergelar Syarifah. Lapisan sosial lainnya dan memegang peranan sangat
penting adalah para orang kaya yang menguasai perdagangan, saat itu
komoditasnya adalah rempah-rempah, dan yang terpenting adalah lada.
e.
Kehidupan budaya
Aceh sering
disebut sebagai Negeri Serambi Mekah, karena Islam masuk pertama kali ke
Indonesia melalui kawasan paling barat pulau Sumatera ini. Orang Aceh mayoritas
beragama Islam dan kehidupan mereka sehari-hari sangat dipengaruhi oleh ajaran
Islam ini. Oleh sebab itu, para ulama merupakan salah satu sendi kehidupan
masyarakat Aceh. Pengaruh Islam yang sangat kuat juga tampak dalam aspek bahasa
dan sastra Aceh. Peninggalan Islam di Nusantara banyak di antaranya yang
berasal dari Aceh, seperti Bustanussalatin dan Tibyan fi Ma‘rifatil Adyan
karangan Nuruddin ar-Raniri pada awal abad ke-17 ; Kitab Tarjuman al-Mustafid
yang merupakan tafsir Al Quran Melayu pertama karya Shaikh Abdurrauf Singkel
tahun 1670-an; dan Tajussalatin karya Hamzah Fansuri. Ini bukti bahwa Aceh
sangat berperan dalam pembentukan tradisi intelektual Islam di Nusantara. Karya
sastra lainnya, seperti Hikayat Prang Sabi, Hikayat Malem Diwa, Syair Hamzah
Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, merupakan bukti lain kuatnya
pengaruh Islam dalam kehidupan masyarakat Aceh.
f.
Faktor kemajuan
Beberapa faktor
penyebab kemajuaan kerajaan ini adalah :
1. Kerajaan Aceh didirikan oleh Sultan Ibrahim
pada tahun 1514.
2. Letaknya strategis di pintu gerbang pelayaran
internasional.
3. Pelabuhan Olele memiliki persyaratan sebagai
pelabuhan dagang yang baik.
4. Aceh kaya akan tanaman lada.
5. Aceh bekembang pesat setelah Malaka dikuasai
Portugis.
6. Para pedagang Islam memindahkan kegiatan
berdagang dari Malaka ke Aceh. Aceh mencapai kejayaannya pada masa pemerintahan
Sultan Iskandar Muda (1607-1635). Karena menjadi pusat agama Islam, Aceh sering
disebut Serambi Mekah.
g.
Faktor kemunduran
Beberapa faktor
penyebab kemunduran kerajaan ini adalah :
1.
Kekalahan perang antara Aceh melawan Portugis (1629).
2.
Pengganti Sultan Iskandar Muda kurang Cakap.
3.
Permushan antara kaum muda.
4.
Daerah yang jauh dari pemerintahan pusat, melepaskan diri dari Aceh.
Kerajaan
Demak
a.
Letak Geografis
Letaknya di daerah
Jawa Tengah dan menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa.
b.
Kehidupan politik
Raja pertama
kerajaan Demak adalah Raden Patah, dimana selama pemerintahannya kerajaan Demak
berkembang dengan pesat sebagai pusat perdagangan dan penyebaran agama Islam.
c.
Kehidupan ekonomi
Dilihat dari segi
ekonomi, Demak sebagai kerajaan maritim, menjalankan fungsinya sebagai
penghubung atau transit daerah penghasil rempah-rempah di bagian timur dengan
Malaka sebagai pasaran di bagian barat. Perekonomian Demak dapat berkembang
dengan pesat di dunia maritim karena didukung oleh penghasil dalam bidang
agraris yang cukup besar.
d.
Kehidupan sosial
Kehidupan sosial
Demak diatur oleh hukum-hukum Islam, namun juga masih menerima tradisi lama.
Dengan demikian, muncul sistem kehidupan sosial yang telah mendapat pengaruh
Islam.
e.
Kehidupan budaya
Di bidang budaya,
terlihat jelas dengan adanya pembangunan Masjid Agung Demak yang terkenal
dengan salah satu tiang utamanya terbuat dari kumpulan sisa-sisa kayu yang
dipakai untuk membuat masjid itu sendiri yang disebut soko tatal. Di pendapa
(serambi depan masjid) itulah Sunan Kalijaga (pemimpin pembangunan masjid)
meletakkan dasar-dasar syahadatain (perayaan Sekaten). Tujuannya ialah untuk
memperoleh banyak pengikut agama Islam. Tradisi Sekaten itu sampai sekarang
masih berlangsung di Yogyakarta, Surakarta, dan Cirebon.
f.
Faktor Kemajuan
Beberapa faktor
penyebab kemajuaan kerajaan ini adalah :
1.
Mundur dan runtuhnya Majapahit,
2.
Raden Patah, seorang keturunan Raja Majapahit Brawijaya V mendapat dukungan
dari parawali yang sangat dihormati,
3.
Banyak adipati pesisir yang tidak puas dengan majapahit dan mendukung Raden
Patah,
4.
Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis
5.
Pusaka kerajaan Majapahti sebagai lambang pemegang kuasa diberikan kepada Raden
Patah.
g.
Faktor kemunduran
Beberapa faktor
penyebab kemunduran kerajaan ini adalah :
1.
Terjadi pertikaian antarkeluarga sepeninggal Sultan Trenggana,
2.
Naiknya Arya Penangsang ke tahta kerajaan,
3.
Arya Penangsang dapat dikalahkan Jaka Tingkir.
Kerajaan
Banten
a.
Letak geografis
Terletak di ujung
barat Pulau Jawa, yaitu di daerah Banten, Jawa Barat.
b.
Kehidupan politik
Pendiri kerajaan
ini adalah Hasanudin yang mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng
Tirtayasa. Raja – raja yang memerintah kerajaan ini adalah : Panembahan Yusuf,
Maulana Muhammad, Abu Mufakir, dan Sultan Ageng Tirtayasa.
c.
Kehidupan Ekonomi
Kehidupan ekonomi
kerajaan Banten bertumpu pada bidang perdagangan karena memiliki bahan ekspor
penting, yaitu lada sebagai daya tarik yang kuat bagi pedagang asing.
d.
Kehidupan sosial
Kerajaan Banten
menerapkan sistem timbal balik, Kerajaan akan membina hubungan baik terhadap
Negara manapun yang ingin membina hubungan baik dengan Kerajaan, tapi
sebaliknya Kerajaan Banten menerapkan sistem perlawanan terhadap bangsa manapun
yang ingin menganggu kedaulatan Kerajaan. Sayangnya ini hanya berlangsung pada
masa Sultan Ageng Tirtayasa saja, karena pada masa kepemimpinan Sultan Haji
Kerajaan Banten justru mengalami keruntuhan karena pada masa itu Kerajaan
Banten berada dibawah naungan Belanda yang ingin menguasai pemerintah dan
perekonomian Banten sepeunuhnya. Sejak kematian Sultan Ageng Tirtayasa
pemerintahan Kerajaan Banten mengalami banyak kemunduran karena terjadi
perebutan tahta dan perang saudara hingga akhirnya Banten dikuasai oleh
Belanda.
e.
Kehidupan budaya
Hasil peninggalan
kebudayaan yang bersifat materi dari Kerajaan Banten berupa bangunan-bangunan
yang bentuk dan ukirannya mendapatkan pengaruh dari kebudayaan Islam. Contoh
dari peninggalan tersebut bisa kita lihat pada adanya pembangunan masjid yang
pada masa Kesultanan Banten, masjid dijadikan sebagai tempat untuk melaksanakan
ibadah. Contoh dari masjid tersebut antara lain Masjid Kasunyata, Masjid Agung,
Masjid Banten, Masjid Caringin, Masjid Palinan, serta Masjid-masjid lainnya.
Selain masjid hasil peninggalan kebudayaan berupa materi berupa hasil karya
sastra berupa nyanyian-nyanyian bernada islami, teknik membaca Al-quran, serta
hikayat mengenai cerita-cerita bertema islam. Selain peninggalan satra juga
terdapat bangunan peninggalan istana pada masa Kesultanan Banten, contoh dari
bangunan tersebut adalah Gedung Timayah, Keraton Kalibon, dan Keraton
Surosowan. Bangunan-bangunan tersebut adalah peninggalan materi yang bercorak
islam karena dibangun pada masa kekusaan Kerajaan Banten yang bercorak islam.
f.
Faktor kemajuan
Beberapa faktor
penyebab kemajuaan kerajaan ini adalah :
1.
Letaknya sangat strategis, yaitu di Selat Sunda,
2.
Pelabuhan kerajaan Banten memenuhi persyaratan yang baik,
3.
Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis.
g.
Faktor kemunduran
Beberapa faktor
penyebab kemunduran kerajaan ini adalah :
1.
Mangkatnya Raja Besar Banten Maulana Yusuf dan tidak ada yang menggantikannya,
2.
Perang saudara antara saudara Maulana Yusuf dengan pembesar Kerajaan Banten.
Kerajaan
Makassar/Gowa-Tallo
a.
Letak geografis
Terletak di
Sulawesi Selatan yang memiliki posisi yang penting karena dekat dengan jalur
pelayaran perdagangan Nusantara.
b.
Kehidupan politik
Raja pertama
kerajaan Makassar adalah Sultan Alauddin. Ia raja pertama yang memeluk agama
Islam. Dan selama pemerintahannya, ia membuat masyarakat Makassar menjadi
sejahtera. Selain Sultan Alauddin, ada Sultan Mahmud Said, Sultan Hasanuddin,
dan Raja Mapasomba yang pernah memerintah kerajaan Makassar.
c.
Kehidupan ekonomi
Kehidupan ekonomi
kerajaan ini bertumpu pada perdagangan dan pelayaran. Dengan berkembangnya
Makassar sebagai pusat perdagangan wilayah timur, mengakibatkan warga asing
berdagang di Makasar.
d.
Kehidupan sosial
Kehidupan sosial
Kerajaan Makassar adalah feudal. Masyarakat Makassar dibebankan atas tiga
lapisan atau kelas. Kelas tertinggi bergelar karaeng yang
terdiri dari kaum bangsawan, tumasaraq adalah
gelar untuk rakyat biasa, dan ata untuk hamba
sahaya.
e.
Kehidupan budaya
Hasil kebudayaan
yang cukup menonjol dari Kerajaan Makassar adalah keahlian masyarakatnya
membuat perahu layar yang disebut pinisi dan lambo.
f.
Faktor kemajuan
Beberapa faktor
penyebab kemajuaan kerajaan ini adalah :
1.
Kerajaan Makassar sebagai pusat persinggahan para pedagang internasional.
2.
Kerajaan Makassar sebagai pusat perdagangan wilayah timur
g.
Faktor kemunduran
Beberapa faktor
penyebab kemunduran kerajaan ini adalah :
1.
Di kerajaan Makssar terjadi pertentangan keluarga bangsawan,
2.
Tidak ada regenerasi yang cakap.
Kerajaan
Perlak
a.
Letak geografis
Terletak di
pesisir timur daerah Aceh yang tepatnya berada di daerah Aceh Timur.
b.
Kehidupan politik
Sultan Perlak
ke-17, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah II Johan berdaulat,
melakukan politik persahabatan dengan negeri-negeri tetangga. Ia menikahkan dua
orang puterinya, yaitu: Putri Ratna Kamala dinikahkan dengan Raja Kerajaan
Malaka, Sultan Muhammad Shah (Parameswara) dan Putri Ganggang dinikahkan dengan
Raja Kerajaan Samudera Pasai, Malik al-Saleh.
c.
Kehidupan ekonomi
Kerajaan Perlak
merupakan negeri yang terkenal sebagai penghasil kayu Perlak, yaitu kayu yang
berkualitas bagus untuk kapal. Tak heran kalau para pedagang dari Gujarat, Arab
dan India tertarik untuk datang ke sini. Pada awal abad ke-8, Kerajaan Perlak
berkembang sebagai bandar niaga yang amat maju. Kondisi ini membuat maraknya
perkawinan campuran antara para saudagar muslim dengan penduduk setempat.
Efeknya adalah perkembangan Islam yang pesat dan pada akhirnya munculnya
Kerajaan Islam Perlak sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia.
d.
Kehidupan sosial
e.
Kehidupan budaya
f.
Faktor kemajuan
Beberapa faktor
penyebab kemajuaan kerajaan ini adalah Kerajaan Perlak mengalami masa kejayaan
dimana hal ini di sebabkan karena pusat pelayaran dan perdagangan
strategis,karena terletak di tepi selat Malaka.
g.
Faktor kemunduran
Kerajaan perlak
mengalami kemunduran karena adanyan perkembangan kerajaan Malaka sehingga pusat
pelayaran perdagangan beralih ke Malaka.
Kerajaan
Mataram Islam/Mataram Kuno
a.
Letak Geografis
Kerajaan Mataram
terletak di Jawa Tengah dengan daerah intinya disebut Bhumi Mataram. Daerah
tersebut dikelilingi oleh pegunungan dan gunung-gunung, seperti Pegunungan
Serayu, Gunung Prau, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Ungaran, Gunung
Merbabu, Gunung Merapi, Pegunungan Kendang, Gunung Lawu, Gunung Sewu, Gunung
Kidul. Daerah itu juga dialiri banyak sungai, diantaranya Sungai Bogowonto,
Sungai Progo, Sungai Elo, dan yang terbesar dalah Sungai Bengawan Solo.
b.
Kehidupan politik
Raja pertama yang
memerintah adalah Sutawijaya yang bergelar Panembahan Senopati Ing Alaga
Sayidin Panatagama. Setelah Sutawijaya wafat, digantikan oleh putranya yaitu
Mas Johang yang bergelar Sultan Anyakrawati.
c.
Kehidupan ekonomi
Kerajaan Mataram
adalah kelanjutan dari Kerajaan Demak dan Pajang. Kerajaan ini menggantungkan
kehidupan ekonominya dari sektor agraris. Hal ini karena letaknya yang berada
di pedalaman. Akan tetapi, Mataram juga memiliki daerah kekuasan di daerah
pesisir utara Jawa yang mayoritas sebagai pelaut. Daerah pesisir inilah yang
berperan penting bagi arus perdagangan Kerajaan Mataram.
d.
Kehidupan sosial
Kehidupan sosial
Kerajaan Syailendra, ditafsirkan sudah teratur. Hal ini dilihat melalui cara
pembuatan candi yang menggunakan tenaga rakyat secara bergotong-royong. Di
samping itu, pembuatan candi ini menunjukkan betapa rakyat taat dan
mengkultuskan rajanya.
e.
Kehidupan budaya
Kerajaan
Syailendra banyak meninggalkan bangunan-bangunan candi yang sangat megah dan
besar nilainya, baik dari segi kebudayaan, kehidupan masyarakat dan
perkembangan kerajaan. Candi-candi yang terkenal seperti telah disebutkan di
atas adalah Candi Mendut, Pawon, Borobudur, Kalasan, Sari, dan Sewu.
f.
Faktor kemajuan
Kerajaan Mataram
mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan Agung. Beliau banyak berjasa dalam
bidang kebudayaan dan agama. Beliau mengarang Serat Sastra Gending yang berisi
filsafat Jawa, menciptakan penanggalan tahun Jawa, dan memadukan unsur Jawa dan
Islam, seperti penggunaan gamelan dalam perayaan Sekaten untuk memperingati
Maulud Nabi.
g.
Faktor kemunduran
Kemunduran Mataram
Islam berawal saat kekalahan Sultan Agung merebut Batavia dan menguasai seluruh
Jawa dari Belanda. Setelah kekalahan itu, kehidupan ekonomi rakyat tidak
terurus karena sebagian rakyat dikerahkan untuk berperang.
Kerajaan
Pajang
a.
Letak geografis
Terletak di daerah
Kartasura, dekat Surakarta/Solo, Jawa Tengah.
b.
Kehidupan politik
Setelah Sultan
Trenggono meninggal, Demak dilanda perang saudara antara Pangeran Prawoto (anak
Trenggono) dengan Pangeran Sekar Sedo Lepen (adik Trenggono) dan dimenangkan
Prawoto. Aryo Penangsang, anak Pangeran Sedo Lepen tidak dapat menerima
kematian ayahnya. Kemudian Aryo Penangsang membunuh Pangeran Prawoto dan
keluarganya. Pangeran Prawoto mempunyai putra benama Arya Pangiri. Dengan
bantuan Joko Tingkir (adik ipar Trenggono), Arya Pangiri membalas kematian
ayahnya. Kemudian Joko Tingkir naik takhta dan memindahkan pusat pemerintahan
ke Pajang pada 1552. Joko Tingkir menjadi raja pertama Kerajaan Pajang dan
bergelar Sultan Adiwijaya. Pengangkatan Joko Tingkir sebagai raja Pajang
disahkan oleh Sunan Giri dan mendapat pengakuan pea adipati di Jawa. Saat itu
Demak hanya sebagai daerah kecil yang dipimpin Arya Pangiri. Di antara pengikut
Adiwijaya yang dianggap berjasa adalah Kyai Gede Pemanahan. Kyai ini diberi
hadiah tanah pemukiman di Mataram (Kota-Gede, Yogyakarta). Kyai Gede Pemanahan
dianggap sebagai perintis berdirinya kerajaan Mataram Islam. Kyai Gede
Pemanahan meninggal pada 1575 dan diganti putranya yang benama Sutawijaya. Joko
Tingkir wafat pada 1582 dan digantikan putranya, yaitu Pangeran Benowo.
Beberapa lama kemudian Pangeran Benowo disingkirkan Arya Pangiri (anak Prawoto
dari Demak). Kerajaan Pajang kemudian diperintah Arya Pangiri, namun ia tidak
disukai rakyat sehingga timbul perlawanan yang dipimpin Pangeran Benowo yang
dibantu Sutawijaya. Perlawanan itu berhasil, kemudian Sutawijaya naik takhta
dan memindahkan pusat pemerintahan ke Mataram. Sutawijaya menjadi raja pertama
di Kerajaan Mataram.
c.
Kehidupan ekonomi
Pajang terletak di
daerah pedalaman sehingga kerajaan ini menitikberatkan mata peneaharianya dari
pertanian dengan hasil utamanya beras.
d.
Kehidupan sosial
e.
Kehidupan budaya
f.
Faktor kemajuan
Beberapa faktor
penyebab kemajuaan kerajaan ini adalah :
1.
Sultan Adiwijaya memperluas kekuasaannya di Jawa pedalaman,
2.
Ditundukkannya Kediri pada tahun 1577,
3.
Bidang kesusastraan dan kesenian yang sudah maju di Demak dan Jepara lambat lau
dikenal di pedalaman Jawa.
g.
Faktor kemunduran
Beberapa faktor
penyebab kemunduran kerajaan ini adalah :
1.
Perluasan wilayah tidak dapat dijalankan secara maksimal,
2.
Kesultanan Pajang kalah pamor terhadap Mataram.
Kerajaan
Ternate-Tidore
a.
Letak geografis
Secara geografis
kerajaan ternate dan tidore terletak di Kepulauan Maluku, antara sulawesi dan
irian jaya letak terletak tersebut sangat strategis dan penting dalam dunia
perdagangan masa itu.
b.
Kehidupan politik
Di kepulauan
Maluku terdapat kerajaan kecil, diantaranya Kerajaan Ternate sebagai pemimpin
Uli Lima yaitu persekutuan lima bersaudara. Uli Siwa yang berarti persekutuan
sembilan bersaudara. Ketika bangsa Portugis masuk, Portugis langsung memihak
dan membantu Ternate, hal ini dikarenakan Portugis mengira ternate lebih kuat.
Begitu pula bangsa Spanyol memihak Tidore akhirnya terjadilah peperangan antara
dua bangsa kulit, untuk menyelesaikan, Paus turun tangan dan menciptakan
Perjanjian Saragosa. Dalam perjanjian tersebut bangsa Spanyol harus meninggalkan
maluku dan pindah ke Filipina, sedangkan Portugis tetap berada di maluku. Raja
pertama kerajaan ini adalah Sultan Hairun. Setelah ia meninggal, ia digantikan
oleh putranya yang bernama Sultan Baabullah.
c.
Kehidupan ekonomi
Tanah di Kepulauan
Maluku itu subur dan diliputi hutan rimba yang banyak memberikan hasil
diantaranya cengkeh dan di kepulauan Banda banyak menghasilkan pala. Pada abad
ke 12 M permintaan rempah-rempah meningkat, sehingga cengkeh merupakan komoditi
yang penting. Pesatnya perkembangan perdagangan keluar dari maluku
mengakibatkan terbentuknya persekutuan. Selain itu mata pencaharian perikanan
turut mendukung perekonomian masyarakat.
d.
Kehidupan sosial
Kedatangan bangsa
portugis di kepulauan Maluku bertujuan untuk menjalin perdagangan dan
mendapatkan rempah-rempah. Bangsa Portugis juga ingin mengembangkan agama
katholik. Dalam 1534 M, agama Katholik telah mempunyai pijakan yang kuat di
Halmahera, Ternate, dan Ambon, berkat kegiatan Fransiskus Xaverius. Sebagian
dari daerah maluku terutama Ternate sebagai pusatnya, sudah masuk agama islam.
Oleh karena itu, tidak jarang perbedaan agama ini dimanfaatkan oleh orang-orang
Portugis untuk memancing pertentangan antara para pemeluk agama itu. Dan bila
pertentangan sudah terjadi maka pertentangan akan diperuncing lagi dengan
campur tangannya orang-orang Portugis dalam bidang pemerintahan, sehingga
seakan-akan merekalah yang berkuasa. Setelah masuknya kompeni Belanda di
Maluku, semua orang yang sudah memeluk agama Katholik harus berganti agama menjadi
Protestan. Hal ini menimbulkan masalah-masalah sosial yang sangat besar dalam
kehidupan rakyat dan semakin tertekannya kehidupan rakyat. Keadaan ini
menimbulkan amarah yang luar biasa dari rakyat Maluku kepada kompeni Belanda.
Di Bawah pimpinan Sultan Ternate, perang umum berkobar, namun perlawanan
tersebut dapat dipadamkan oleh kompeni Belanda. Kehidupan rakyat Maluku pada
zaman kompeni Belanda sangat memprihatinkan sehingga muncul gerakan menentang
Kompeni Belanda.
e.
Kehidupan budaya
Rakyat Maluku, yang
didominasi oleh aktivitas perekonomian tampaknya tidak begitu banyak mempunyai
kesempatan untuk menghasilkan karya-karya dalam bentuk kebudayaan. Jenis-jenis
kebudayaan rakyat Maluku tidak begitu banyak kita ketahui sejak dari zaman
berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam seperti Ternate dan Tidore.
f.
Faktor kemajuan
Beberapa faktor
penyebab kemajuaan kerajaan ini adalah :
1.
Raja Tidore mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Nuku,
2.
Wilayah kekuaaan Tidore cukup luas,
3.
Pengganti Sultan Nuku adalah adiknya.
g.
Faktor kemunduran
Beberapa faktor
penyebab kemunduran kerajaan ini adalah :
1.
Adu domba Kerajaan Tidore yang dilakukan bangsa asing,
2.
VOC berhasil menguasai perdagangan rempah – rempah di Maluku.
Kerajaan
Cirebon
a.
Letak geografis
Terletak di Pantai
Utara Jawa Barat dan menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa Barat.
b.
Kehidupan politik
Sumber-sumber
setempat menganggap pendiri Cirebon adalah Walangsungsang, namun orang yang
berhasil meningkatkan statusnya menjadi sebuah kesultanan adalah Syarif
Hidayatullah yang oleh Babad Cirebon dikatakan identik dengan Sunan Gunung Jati
(Wali Songo). Sumber ini juga mengatakan bahwa Sunan Gunung Jati adalah
keponakan dan pengganti Pangeran Cakrabuana. Dialah pendiri dinasti raja-raja
Cirebon dan kemudian juga Banten. Setelah Cirebon resmi berdiri sebagai sebuah
kerajaan Islam, Sunan Gunung Jati berusaha mempengaruhi kerajaan Pajajaran yang
belum menganut agama Islam. Ia mengembangkan agama ke daerah-daerah lain di
Jawa Barat. Setelah Sunan Gunung Jati wafat (menurut Negarakertabhumi dan
Purwaka Caruban Nagari tahun 1568), dia digantikan oleh cucunya yang terkenal
dengan gelar Pangeran Ratu atau Panembahan Ratu. Pada masa pemerintahannya,
Cirebon berada di bawah pengaruh Mataram. Kendati demikian, hubungan kedua
kesultanan itu selalu berada dalam suasana perdamaian. Kesultanan Cirebon tidak
pernah mengadakan perlawanan terhadap Mataram. Pada tahun 1590, raja Mataram ,
Panembahan Senapati, membantu para pemimpin agama dan raja Cirebon untuk
memperkuat tembok yang mengelilingi kota Cirebon. Mataram menganggap raja-raja
Cirebon sebagai keturunan orang suci karena Cirebon lebih dahulu menerima
Islam. Pada tahun 1636 Panembahan Ratu berkunjung ke Mataram sebagai
penghormatan kepada Sultan Agung yang telah menguasai sebagian pulau Jawa.
Panembahan Ratu wafat pada tahun 1650 dan digantikan oleh putranya yang
bergelar Panembahan Girilaya. Keutuhan Cirebon sebagai satu kerajaan hanya
sampai pada masa Panembahan Girilaya (1650-1662). Sepeninggalnya, sesuai dengan
kehendaknya sendiri, Cirebon diperintah oleh dua putranya, Martawijaya
(Panembahan Sepuh) dan Kartawijaya (Panembahan Anom). Panembahan Sepuh memimpin
kesultanan Kasepuhan dengan gelar Syamsuddin, sementara Panembahan Anom
memimpin Kesultanan Kanoman dengan gelar Badruddin. Saudara mereka,
Wangsakerta, mendapat tanah seribu cacah (ukuran tanah sesuai dengan jumlah
rumah tangga yang merupakan sumber tenaga). Perpecahan tersebut menyebabkan kedudukan
Kesultanan Cirebon menjadi lemah sehingga pada tahun 1681 kedua kesultanan
menjadi proteksi VOC. Bahkan pada waktu Panembahan Sepuh meninggal dunia
(1697), terjadi perebutan kekuasaan di antara kedua putranya. Keadaan demikian
mengakibatkan kedudukan VOC semakin kokoh.
c.
Kehidupan ekonomi
Setelah perjanjian
7 Januari 1681 antara kerajaan Cirebon dan VOC, keraton Cirebon semakin jauh
dari kehidupan kelautan dan perdagangan, karena VOC memegang hak monopoli atas
beberapa jenis komoditas perdagangan dan pelabuhan.
d.
Kehidupan sosial
Cirebon berasal
dari kata “caruban”
yang artinya campuran. Diperkirakan masyarakat Cirebon merupakn campuran dari
kelompok pedagang pribumi dengan keluarga-keluarga Cina yang telah menganut
Islam. Menurut Sumber berita tertua tentang Cirebon, satu rombongan keluarga
Cina telah mendarat dan menetap di Gresik. Seorang yang paling terkemuka adalah
Cu-cu, Keluarga Cu-cu yang sudah menganut agama Islam kemudian mendapat kepercayaan
dari pemerintah Demak untuk mendirikan perkampungan di daerah Barat. Atas
kesungguhan dan ketekunan mereka bekerja maka berdirilah sebuah perkampungan
yang disebut Cirebon.
e.
Kehidupan budaya
Keraton para
keturunan Sunan Gunung Jati tetap dipertahankan di bawah kekuasaan dan pengaruh
pemerintah Hindia Belanda. Kesultanan itu bahkan masih dipertahankan sampai
sekarang. Meskipun tidak memiliki pemerintahan administratif, mereka tetap
meneruskan tradisi Kesultanan Cirebon. Misalnya, melaksanakan Panjang Jimat
(peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw) dan memelihara makam leluhurnya Sunan
Gunung Jati.
f.
Faktor kemajuan
Beberapa faktor
penyebab kemajuaan kerajaan ini adalah :
1.
Pendidikan keagamaan di Cirebon terus berkembang.
2.
Pada abad ke-17 dan ke-18 di keraton-keraton Cirebon berkembang
kegiatan-kegiatan sastra yang sangat memikat perhatian.
g.
Faktor kemunduran
Beberapa faktor
penyebab kemunduran kerajaan ini adalah :
1.
Perpecahan antara saudara menyebabkan kedudukan Kesultanan Cirebon menjadi
lemah sehingga pada tahun 1681 kedua kesultanan menjadi proteksi VOC.
2.
Pada waktu Panembahan Sepuh meninggal dunia (1697), terjadi perebutan kekuasaan
di antara kedua putranya. Keadaan demikian mengakibatkan kedudukan VOC semakin
kokoh.
3.
Dalam Perjanjian Kertasura 1705 antara Mataram dan VOC disebutkan bahwa Cirebon
berada di bawah pengawasan langsung VOC.
Kerajaan
Malaka
a.
Letak Geografis
Letak kerajaan ini
adalah di Selat Malaka / Semenanjung Malaka.
b.
Kehidupan Politik
Berawal dari
Paramisora (dari Majapahit) melarikan diri ke Tumasik dan mendirikan Kesultanan
Malaka dengan gelar Sultan Iskandar Syah pada abad ke-15. Raja – raja yang
pernah memerintah kerajaan ini adalah Sri Maharaja, Sri Prameswara Dewa Syah,
Sultan Muzzafar Syah, Sultan Mansyur Syah, Sultan Alauddin Riayat Syah, dan
Sultan Mahmud Syah. Kerajaan ini sempat mengalami masa keemasan, yaitu pada
zaman pemerintahan Sultan Mansyur Syah.
c.
Kehidupan Ekonomi
Selain menjadikan
kota tersebut sebagai pusat perdagangan, rombongan pendatang juga mengajak
penduduk asli menanam tanaman yang belum pernah mereka kenal sebelumnya,
seperti tebu, pisang, dan rempah-rempah. Rombongan pendatang juga telah
menemukan biji-biji timah di daratan. Dalam perkembangannya, kemudian terjalin
hubungan perdagangan yang ramai dengan daratan Sumatera. Salah satu komoditas
penting yang diimpor Malaka dari Sumatera saat itu adalah beras. Malaka amat
bergantung pada Sumatera dalam memenuhi kebutuhan beras ini, karena persawahan
dan perladangan tidak dapat dikembangkan di Malaka. Hal ini kemungkinan
disebabkan teknik bersawah yang belum mereka pahami, atau mungkin karena
perhatian mereka lebih tercurah pada sektor perdagangan, dengan posisi
geografis strategis yang mereka miliki.
d.
Kehidupan sosial
e.
Kehidupan budaya
f.
Faktor kemajuan
Beberapa faktor
penyebab kemajuaan kerajaan ini adalah :
1.
Malaka berkembang menjadi pusat perkembangan agama Islam di Asia Tenggara,
hingga mencapai puncak kejayaan di masa pemeritahan Sultan Mansyur Syah.
2.
Salah satu komoditas penting yang diimpor Malaka dari Sumatera saat itu adalah
beras.
3.
Banyak ditemukan biji-biji timah di daratan Malaka.
g.
Faktor kemunduran
Yang menyebabkan Kerajaan Malaka runtuh
adalah akibat serangan Portugis pada 24 Agustus 1511, yang dipimpin oleh
Alfonso de Albuquerque. Sejak saat itu, para keluarga kerajaan menyingkir ke
negeri lain.
yang di papua dong ..
BalasHapusla nyapo
Hapuskerajaan mataram kuno dengan mataram islam bedaa, jangan disamakan,
BalasHapusmozok
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapuskerajaan-kerajaan dikalimantan donk
BalasHapusG golek dw
Hapuskerajaan majapahit manah
BalasHapusbanyak mintak lo
HapusBacot lo
HapusKakak.. terima kasih atas postingannya..
BalasHapussangat membantu saya lho ^^
masak lho
Hapusterimakasih kakak :)
BalasHapusmakasih y
BalasHapusTerima kasih kakak atas informasinya.
BalasHapusthank u for his information
BalasHapusthanks!! ngbantu bngett.. arigatouu^^
BalasHapusthx bgt semuanya ketemu, udh di kelompokin lgi :)
BalasHapusterima kasih. lumayan buat tambahan referensi
BalasHapusHelpfull, thanks bby
BalasHapusthxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx so much
BalasHapusPerkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
terima kasih post nyaaa
BalasHapusbener" membantu bangettt
copassss!!!!
BalasHapusKerajaan pontianak dong
BalasHapusKerajaan pontianak dong
BalasHapusmakasih bnyk l
BalasHapusmakasih bnyk l
BalasHapuskerajaan yang ada di sumatera barat gak ada ya ???
BalasHapusterimakasih ^_^ bermanfaat banget. terus nulis yaaa... semangat
BalasHapusMantab.. terbantu sekali 👌 Thanks
BalasHapuskerajaan gresiknya tolong sekalian, cari di internet sumbernya sedikit bgt
BalasHapusArigatou kakak, sangat membantu meringankan beban tugas sekolah yang menumpuk. jadi nggak ribet nyari satu persatu. terimakasih :)
BalasHapusmantap untuk bahan presentasi disekolah,thq
BalasHapuskehed sia
BalasHapusCopas yaa infonyaaaa,makasihh kakak♥♥
BalasHapusobat max enhancer
BalasHapusmax enhancer gel
obat kuat max enhancer
gel max enhancer
jual obat max enhancer
max enhancer
jual max enhancer
cream max enhancer
jual max enhancer
obat max enhancer
apa itu obat kuat max enhancer
cara mengunakan cream max enhancer
cream max enhancer
max enhancer
jual max enhancer
agen max enhancer
agen resmi max enhancer
cream max enhancer
cream max enhancer
cream max enhancer